Serambi ATJEH

Bus Kontra Truk, Lima Orang Tewas


Bus Cenderawasih dan Dum Truk rusak berat setelah bertabrakan dengan truk tronton di lintas nasional Medan-Banda Aceh, kawasan Desa Alue Chung, Peulimbang, Bireuen, Minggu (5/4). SERAMBI/FERIZAL HASAN


BIREUEN - Lima orang tewas, 28 orang luka berat, dan dua lainnya luka ringan akibat kecelakaan beruntun antara Bus Cenderawasih dengan truk tronton dan dumptruck di lintas nasional Medan-Banda Aceh, tepatnya di kawasan Alue Chung, Kecamatan Peulimbang, Bireuen, Minggu (5/4) sekira pukul 12.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi dari berbagai sumber di lokasi kejadian, Bus Cenderawasih yang ditumpangi rombongan pengantar pengantin wanita (intat dara baro) dari Kecamatan Jangka, Bireuen, melaju dari arah Bireuen menuju Jangka Buya Ulee Gle, Pidie Jaya (Pijay). Setiba di Alue Chung, sopir mendapati jalan raya di kawasan itu sedang ditutupi kabut asap. Sumbernya dari sampah jerami kering yang dibakar di persawahan sebelah utara jalan, sehingga sopir Bus Cenderawasih BL 7306 ZA, M Harun (30), warga Jaromah Baroh, Kutablang, Bireuen, diduga tak bisa melihat jalan dengan jelas karena ditutupi asap.
Saat ia melajukan busnya lebih ke kanan, tiba-tiba truk tronton BK 8016 KC yang bermuatan kopi, melaju dari arah berlawanan dan tabrakan hebat pun terjadi. Suaranya membahana. Truk itu disopiri Mahdi (55), warga Ajun, Banda Aceh.
Dalam waktu bersamaan, Bus Cenderawasih yang sudah doyong akibat ditabrak tronton, dihantam lagi oleh dumptruck BL 8465 KJ yang disopiri M Yusuf. Truk tersebut bermuatan tanah timbun. Datangnya dari dari arah belakang bus.
Akibat tabrakan segi tiga itu, ketiga kendaraan tersebut rusak berat. Tapi yang paling parah kondisinya adalah Bus Cenderawasih. Di bus ini pula korban paling banyak jumlahnya.
Bus itu mengangkut rombongan 35 pengantar pengantin wanita. Akibat tabrakan itu, para penumpangnya berjatuhan ke jalan dan parit, kondisinya kebanyakan luka parah. Bahkan dua di antaranya tewas di lokasi kejadian.
Sopir dari ketiga kendaraan yang tabrakan itu luka parah. Kondisi ketiga kendaraan itu pun rusak berat.  Warga dan pelintas yang melihat kejadian itu berhamburan ke lokasi. Satu per satu korban dievakuasi ke Puskesmas Peulimbang yang berjarak sekitar 400 meter ke arah timur dari lokasi kejadian.
Beberapa saat setelah mendapat pertolongan pertama di puskesmas tersebut, seluruh korban luka berat dan luka ringan maupun korban yang meninggal dievakuasi ke UGD RSUD dr Fauziah Bireuen menggunakan 12 ambulans. Sementara itu, ruas jalan nasional tempat terjadinya insiden tabrakan sempat macet hingga satu jam lebih. Antrean kendaraan dari dua arah mencapai dua kilometer.
Selain dua korban yang tewas di lokasi kejadian, tiga korban lainnya meninggal dalam masa perawatan di rumah sakit pemerintah tersebut. Dua di antaranya mengembuskan napas terakhir pada kemarin sore, seorang lainnya berpulang tadi malam sekitar pukul 19.10 WIB.
Kelima korban yang meninggal itu langsung dibawa pulang ke rumah duka dengan ambulans RSUD dr Fauziah Bireuen. Sedangkan empat orang korban luka parah sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh kemarin sore. Korban lainnya, hingga berita ini diturunkan masih dirawat intensif di RSUD dr Fauziah Bireuen.
Pantauan Serambi di RSUD dr Fauziah Bireuen, hingga tadi malam warga dan keluarga korban kecelakaan masih berbondong-bondong membesuk korban yang dirawat di rumah sakit itu. Terlihat juga Wakil Bupati Bireuen, Mukhtar Abda bersama Kepala Dinas Kesehatan, dr Amir Addani dan Direktur RSUD dr Fauziah dr Mukhtar MARS, dan Kepala Jasa Raharja Perwakilan Lhokseumawe, H Anwar, membesuk para korban.
“Kami mengerahkan 12 unit ambulans untuk mengevakuasi korban kecelakaan. Ambulan itu ada yang dari Rumah Sakit Fauziah, Rumah Sakit Malahayati, Rumah Sakit Bireuen Medical Center, juga dari Rumah Sakit Avicenna, maupun dari beberapa puskesmas terdekat,

Leave a Reply

Sample Text

Text Widget

Subscribe Box

Contact

Nama

Email *

Pesan *


widgets
Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Popular Posts

Followers